Aksi Bergizi Di Sekolah

 

 

Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut. Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8% dan pada usia 15-24 tahun sebesar 32%. Hal ini berarti sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia (ayosehat.kemenkes.go.id, 21 Juli 2022).

Menanggulangi hal tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui pendidikan gizi seimbang, fortifikasi pangan, dan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD). Suplementasi TTD mulai dilaksanakan pada tahun 2015 dengan minum TTD 1 tablet per minggu sepanjang tahun bagi remaja putri usia 12–18 tahun yang berada di jenjang pendidikan SMP/sederajat dan SMA/sederajat. Walaupun pemberian TTD pada remaja putri sudah dilakukan, prevalensi anemia masih cukup tinggi. Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah kurangnya kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi TTD. Hasil Riskesdas 2018, menunjukkan bahwa proporsi remaja putri yang memperoleh TTD dalam 12 bulan terakhir di sekolah sebesar 76,2%, tetapi hanya 1,4 % yang mengonsumsi TTD sesuai anjuran (ayosehat.kemenkes.go.id, 21 Juli 2022).

Berangkat dari kondisi tersebut, UNICEF menginisiasi kegiatan #AksiBergizi dan mulai melaksanakan kegiatan tersebut pada tahun 2018 di Kabupaten Klaten dan Lombok Barat melalui advokasi, mobilisasi sekolah dan masyarakat, koordinasi multi sektor, penguatan kapasitas serta pemantauan dan evaluasi (ayosehat.kemenkes.go.id, 21 Juli 2022).

Kegiatan Aksi Bergizi dilaksanakan dengan tiga intervensi utama, yaitu (1) Sarapan dan Minum TTD bersama di sekolah/madrasah setiap minggu; (2) Edukasi gizi yang bersifat multi-sektor dengan tujuan mempromosikan asupan makan yang sehat dan aktivitas fisik; serta (3) Komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan dan komprehensif. Implementasi program Aksi Bergizi tentunya diintegrasikan dengan TRIAS UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sehat (ayosehat.kemenkes.go.id, 21 Juli 2022).

Berangkat dari hal tersebut Puskesmas Kretek mengadakan giat Aksi Bergizi di dua Sekolah Menengah Pertama yang berada di Kapanewon Kretek, yaitu SMP N 1 Kretek dan SMP N 2 Kretek. Sasaran kegiatan ini adalah Siswi perempuan kelas 1 dan 2. Kegiatan aksi bergizi dilaksanakan pada 28 Juli 2023 bertempat di GOR SMP N 2 Kretek dan 4 Agustus 2023 bertempat di Lapangan Basket serta Selasar Masjid SMP N 1 Kretek. 

Aksi bergizi ini disambut baik oleh pihak Sekolah dengan ikut membantu Puskesmas melakukan rangkaian acara penggerakan Aksi Bergizi berupa kegiatan senam, tujuan untuk mengajarkan kepada Siswi aktivtas fisik supaya jauh dari kata mager. Sarapan bersama, mengajarkan pentingnya asupan nutrisi di pagi hari agar bisa optimal melakukan kegiatan belajar. Minum tablet tambah darah, ini yang terpenting agar Siswi tidak mengalami anemia, kemudian ada penyampaian materi oleh dokter dari Puskesmas yakni materi tentang pencegahan anemia. Penjelasan isi piringku disampaikan oleh petugas Gizi Puskesmas, merupakan metode pengenalan komponen makanan yang bergizi seimbang agar remaja tidak terlalu sering mengkonsumsi makanan instan, dan yang terakhir adalah games dan foto bersama untuk memeriahkan kegiatan.