Ketika Katarak Mulai Menyapa

 

Katarak adalah gangguan penglihatan pada usia senja, yang terjadi pada lensa mata yang menjadi keruh sehingga menyebabkan mata menjadi berkurang daya penglihatannya. Pada kondisi normal lensa mata itu jernih. 

Awalnya nenek saya yang waktu itu berusia 80 tahun, merasakan mata kanannya kurang jelas untuk melihat. Dan bila mata kiri ditutup, hanya  melihat remang-remang. Setelah diperiksa oleh dokter mata, ternyata mata nenek mengalami katarak tetapi masih belum matang. Dokter menyarankan untuk dioperasi tetapi di rumah sakit umum Pusat dr.Sardjito. Alasannya waktu itu peralatan di rumah sakit yang memeriksa nenek pertama kali kurang memadai.  Singkat cerita setelah melakukan berbagai pemeriksaan mata dan medical chekup untuk persiapan operasi, nenek dinyatakan layak dan siap untuk dilakukan operasi. Akhirnya mata kanan nenek dioperasi di Rumah Sakit Umum Pusat dr Sarjito.

Operasi mata nenek berjalan lancar. Pada keesokan harinya saat dokter membuka verban yang menutup mata, seketika itu nenek bisa melihat ruangan sekitarnya dengan sangat jelas. Artinya operasi mata nenek berhasil dan memuaskan. Setelah beberapa kali kontrol, nenek dinyatakan sembuh. Mata kanannya sudah normal kembali.

Dua tahun kemudian, mata kiri nenek juga merasa tidak bisa melihat jelas. Setelah melalui pemeriksaan ternyata mata kiri nenek positif katarak dan sudah sangat matang sehingga harus segera dioperasi agar sebelum pecah. Jika pecah akan sulit untuk tingkat keberhasilan operasinya. Perlu diketahui dari bincang-bincang kami terhadap beberapa pasien pada saat menunggu antrean pemeriksaan, ada beberapa pasien yang operasi katarak tetapi tidak berhasil. Alhamdulillah, walau usia nenek sudah sepuh tetapi operasinya lancar dan sukses. Kondisi kesehatan nenek stabil dari dulu tekanan darahnya selalu normal, gula darah juga normal. Ini merupakan salah satu syarat untuk bisa operasi, disamping beberapa syarat lainnya seperti kesiapan mental dan lain-lain.

Suatu hari, katarak ini ternyata juga menyapa bapak saya beberapa tahun kemudian. Kurang lebih 3 tahun yang lalu, bapak saya mengalami kebingungan. Padahal beliau dalam kondisi sehat walau pun sudah sejak tahun 2011 beliau mengalami penurunan fungsi tangan dan kaki, semenjak jatuh terpeleset pada tahun tersebut.  Semenjak itu beliau hanya berbaring di tempat tidur, dan hanya bangun duduk ketika dimandikan di pagi hari dan saat berjemur dengan kursi rodanya. 

Tiba-tiba saja bapak bicara macam-macam seperti  sedang berbicara dengan seseorang yang tidak nampak. Kami anak-anak dan juga ibu pada awalnya mengira bapak memang didatangi makhluk yang tak nampak.  Beliau pun merasa yang beliau tempati saat ini bukan kamarnya, bukan rumahnya. Sehingga beliau minta diantar pulang. Akhirnya cuma kami ajak muter-muter di halaman rumah walaupun sudah malam. Dan kami bawa masuk kembali seakan-akan sudah sampai di rumah yang dimaksud. Beliau pun hampir tidak tertidur selama 2 minggu.  Setiap hari kami bergantian membacakan ayat-ayat Al-Qur'an, wiridan, dan juga mengajak bapak agar banyak istighfar dan dzikir. tetapi tidak membuahkan hasil. Saya menduga-duga apakah bapak mengalami gangguan penglihatan? Saya dan adik-adik pun sepakat untuk memeriksakan bapak ke dokter spesialis mata di rumah sakit terdekat. Ternyata benar. Dokter mengatakan bapak mengalami gangguan penglihatan berupa katarak dan harus segera dioperasi karena sudah sangat matang. 

Namun dokter merujuk ke rumah sakit sakit yang lebih besar, karena kondisi fisik bapak yang demikian. Kami pun membawa bapak ke salah satu rumah sakit type B di kota kami. Di rumah sakit tersebut bapak diperiksa dengan teliti, walaupun kami harus mengangkat tubuh bapak yang gemuk dengan susah payah dan memposisikan kepala bapak agar bisa tegak mengikuti instruksi dokter agar hasil pemeriksaan maksimal.

Dokter pun menyatakan bapak harus segera di operasi, tetapi tidak bisa di rumah sakit tersebut karena kondisi bapak yang menurut dokter harus rawat inap dan karena kami menggunakan fasilitas BPJS yang mana pada waktu itu, oleh pihak BPJS rumah sakit tersebut dan beberapa rumah sakit lainnya di kota kami tidak diijinkan melakukan operasi katarak. Lagi-lagi bapak pun dirujuk ke rumah sakit khusus mata dr Yap.

Setiba di rumah sakit dr Yap, kami merasakan pelayanan yang sangat istimewa. Di mana karena kondisi bapak yang demikian pemeriksaan terhadap bapak didahulukan. Karena pemeriksaan di rumah sakit ini banyak tahapannya, sampai kurang lebih 8 ruangan kami masuki. Sangat teliti dan hati-hati. Walaupun kami menggunakan fasilitas BPJS tetapi para petugas melayani dengan sangat baik, dan dipilihkan pula dengan dokter yang terbaik sesuai kondisi fisik bapak. Dokter pun mengatakan kedua mata bapak harus dioperasi tetapi bergantian. Operasi didahulukan yang persentase kesembuhannya lebih besar,artinya didahulukan untuk mata yang daya lihatnya lebih baik. Setelah itu baru mata satunya tiga bulan kemudian. Waktu operasi pun dijadwalkan segera. Alhamdulillah semua pemeriksaan persiapan operasi lancar dan bapak layak (memenuhi syarat) untuk menjalani operasi. Bapak pun tampak gembira dan siap. Semenjak itu bapak bisa tidur dengan tenang dan tidak merasa kebingungan lagi. Walaupun selama menunggu jadwal operasi selalu bertanya, "kapan operasinya?"

Tapi sejak itu bapak sudah pulih sepenuhnya kesadarannya. Tidak bingung lagi seperti saat sebelum periksa. banyak hikmah yang kami petik antara lain : 

  • Orang yang mengalami gangguan penglihatan dan bahkan sampai tidak bisa melihat akan mengalami masa kebingungan, kegalauan, keresahan. Walaupun tentu tergantung masing-masing individu dalam menerima dan menyikapinya.  
  • Mata adalah indera penglihat yang teramat berharga. dengan kita bisa melihat indahnya dunia, cantiknya bunga-bunga, dan bisa mengenal orang-orang yang kita temui.
  • Mata menjadi alat perantara pertama yaitu saat kita memandang, untuk kemudian direspon oleh syaraf otak untuk melakukan tindakan selanjutnya.
  • Mata juga menjadi alat komunikasi, mewakili bahasa hati.
  • Mata mengarahkan kita pada suatu pekerjaan atau kegiatan. Dan masih banyak lagi fungsi mata.
     

Kembali ke cerita awal...

Setelah mengurus berbagai administrasi dan kami datang pada saat penjadwalan operasi. Operasi pun berjalan dengan lancar, walaupun di awal persiapan lagi-lagi kami harus mengkondisikan bapak agar menurut pada dokter dan petugas. Saya, ibu dan adik-adik bekerjasama berbagi tugas selama menjalani proses pemeriksaan dari awal sampai kesembuhan bapak. 

Hal ini penting dilakukan karena kondisi bapak yang tidak bisa berjalan, berat badannya yang memang tergolong gemuk, dan antrean panjang di rumah sakit. Harus disiasati ada yang mendaftar terlebih dahulu pagi, setelah mendekati nomer antrean pemeriksaan baru bapak berangkat dari rumah. Sehingga waktu menunggu di rumah sakit tidak terlalu lama. Pun demikian saat mengantri obat, ada yang mengantrikan obat sementara bapak dibawa pulang dulu.

Setelah mata yang kanan dioperasi dan kontrol pemeriksaan sampai sembuh, dijadwalkan untuk operasi mata satunya. Karena kondisi kebijakan BPJS pada waktu itu, dimana sempat dikatakan dokter bahwa rumah sakit tidak boleh melakukan operasi katarak, jadwal operasi bapak yang kedua mundur sampai 6 bulan. Akhirnya saat rumah sakit sudah kembali bisa melayani operasi, pihak rumah sakit menghubungi kami untuk penjadwalan ulang operasi bapak. 

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas ridhonya operasi berjalan dengan lancar, dan bapak sudah dapat melihat kembali dengan normal. Belaiu pun bisa membaca tiap huruf di papan di mana kartu Snellen dipajang. Bahkan sampai baris kedelapan dari atas dari bawah yaitu pada posisi 6/6 atau 20/20. Artinya 6/6 (dalam meter) adalah jika orang normal bisa membaca normal pada jarak 6 meter (yang bawah) dan si pasien bisa membaca juga pada jarak 6 meter (yang atas). Ini menunjukkan efisiensi penglihatan 100% normal. 

Berikut saya lampirkan tabel pembacaan visus yang dilansir dari https://www.mitrakesmas.com/2016/06/pemeriksaan-visus-kartu-snellen.html 

 

1. Visus Penglihatan Normal

2. Visus Penglihatan Hampir Normal

 3. Visus Low Vision Sedang

 4. Visus Low Vision Berat

Pada keadaan ini, orang tersebut masih mungkin orientasi dan mobilitas umum akan tetapi mendapat kesukaran pada lalu lintas dan melihat nomor mobil. Untuk membaca diperlukan lensa pembesar kuat dan membaca menjadi lambat.

 

 5. Visus Low Vision Nyata

6. Visus Hampir Buta dan Buta Total

 

Mata adalah karunia Ilahi yang tiada duanya. Menjaga dan merawat mata menjadi hal yang utama disamping anggota tubuh dan panca indera lainnya. Sayangi mata kita selagi bisa.  Saat kita memiliki orang tua yang sudah berusia sepuh (lanjut), bila ada keluhan tentang mata segeralah dibawa ke dokter untuk diperiksa. Karena jika penglihatan terganggu, tentu membuat pikiran juga menjadi kalut, tidak nyaman, bingung, bunek (bahasa Jawanya). Mari sayangi orangtua kita selama masih ada kesempatan. Suatu saat nanti kita akan merasakan juga bagaimana nikmat Tuhan ini takkan tergantikan.

 

Demikian cerita saya, semoga bermanfaat.

Bantul, 22 Mei 2021

Salam sehat,

Penulis : Alviyatun ( Petugas Laboratorium Puskesmas Kretek)

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Ketika Katarak Mulai Menyapa”